NEC MENGELUARKAN PROYEKTOR DENGAN TEKHNOLOGI 3D
JAKARTA, KAMIS – Akhirnya NEC juga memasarkan proyektor multimedia berfitur 3D-nya, yakni NP 216, di tanah air. “Agak terlambat karena sebenarnya dua bulan lalu sudah diluncurkan di Singapura,” aku Ferry Faried (Senior Manager, Multimedia Division, PT NEC Indonesia) dalam acara peluncuran proyektor NP216 dan NP-M300X di Jakarta tadi siang (21/10/2010).
NP 216 mengusung resolusi native 1024×768 XGA, tingkat terang 2500 ANSI lumens dan tingkat kontras 2000:1. Agar gambar yang diproyeksikan ke layar (screen) terlihat 3D, tentu saja sumber gambar haruslah 3D. Dikoneksikan dari PC pun tak masalah selama kartu grafis di PC tersebut berbasis GeForce. Sebab proyektor ini sudah mengantongi sertifikasi nVidia 3D Vision Ready.
“Proyektornya sendiri berjenis DLP, karena ini pakai teknologi DLPR Link dari Texas Instruments,” tutur Eugene Low, CTS (Deputy Manager, Planning/Marketing, Multimedia Platforms Business Unit, NEC Asia Pte Ltd) saat melakukan demo. Software pemutarnya khusus, seperti Stereoscopic Player besutan 3dtv. Software pemutar ini tidak dibundelkan NEC , karena ada versi gratis yang bisa diperoleh di Internet.
Selain itu, untuk bisa melihat efek 3D, kamu harus menggunakan kacamata active shutter. “Tapi di pasaran juga sudah ada layar khusus sehingga tidak perlu mengenakan kacamata 3D,” kata Eugene.
Lalu siapa target pasar proyektor 3D-ready ini? Di antaranya adalah kalangan pendidikan. “Di Singapura, sudah ada sekolah yang menggunakan proyektor 3D ini. Rumah sakit juga ada,” ungkap Eugene. Di Indonesia, kata Ferry, sekolah-sekolah negeri dan swasta merupakan prospek bagus bagi proyektor 3D-ready NEC ini. Sebab akan makin banyak modul pelajaran yang lebih mudah diterangkan dan dimengerti siswa jika disajikan secara 3D.
Selain fitur 3D-ready, NP 216 yang dilengkapi speaker built-in 7W dan audio-out ini disebutkan ramah lingkungan dan hemat energi. Dalam kondisi standby, proyektor ini hanya mengonsumsi daya listrik 0,71W. Penghematan energi juga dipermudah realisasinya dengan hadirnya tombol ECO di remote unit. Dalam moda ECO, lampu proyektor diperkirakan bisa bertahan sampai 5000 jam.
Untuk koneksi, tersedia RS-232 dan RJ-45. Dua input VGA, composite video, S-video juga hadir di bagian belakang unit. Sayangnya port HDMI masih absen di proyektor yang dibandrol US$ 699 ini.
NP 216 mengusung resolusi native 1024×768 XGA, tingkat terang 2500 ANSI lumens dan tingkat kontras 2000:1. Agar gambar yang diproyeksikan ke layar (screen) terlihat 3D, tentu saja sumber gambar haruslah 3D. Dikoneksikan dari PC pun tak masalah selama kartu grafis di PC tersebut berbasis GeForce. Sebab proyektor ini sudah mengantongi sertifikasi nVidia 3D Vision Ready.
“Proyektornya sendiri berjenis DLP, karena ini pakai teknologi DLPR Link dari Texas Instruments,” tutur Eugene Low, CTS (Deputy Manager, Planning/Marketing, Multimedia Platforms Business Unit, NEC Asia Pte Ltd) saat melakukan demo. Software pemutarnya khusus, seperti Stereoscopic Player besutan 3dtv. Software pemutar ini tidak dibundelkan NEC , karena ada versi gratis yang bisa diperoleh di Internet.
Selain itu, untuk bisa melihat efek 3D, kamu harus menggunakan kacamata active shutter. “Tapi di pasaran juga sudah ada layar khusus sehingga tidak perlu mengenakan kacamata 3D,” kata Eugene.
Lalu siapa target pasar proyektor 3D-ready ini? Di antaranya adalah kalangan pendidikan. “Di Singapura, sudah ada sekolah yang menggunakan proyektor 3D ini. Rumah sakit juga ada,” ungkap Eugene. Di Indonesia, kata Ferry, sekolah-sekolah negeri dan swasta merupakan prospek bagus bagi proyektor 3D-ready NEC ini. Sebab akan makin banyak modul pelajaran yang lebih mudah diterangkan dan dimengerti siswa jika disajikan secara 3D.
Selain fitur 3D-ready, NP 216 yang dilengkapi speaker built-in 7W dan audio-out ini disebutkan ramah lingkungan dan hemat energi. Dalam kondisi standby, proyektor ini hanya mengonsumsi daya listrik 0,71W. Penghematan energi juga dipermudah realisasinya dengan hadirnya tombol ECO di remote unit. Dalam moda ECO, lampu proyektor diperkirakan bisa bertahan sampai 5000 jam.
Untuk koneksi, tersedia RS-232 dan RJ-45. Dua input VGA, composite video, S-video juga hadir di bagian belakang unit. Sayangnya port HDMI masih absen di proyektor yang dibandrol US$ 699 ini.
Komentar